Kamis, 17 Maret 2011

IBU PROF...

Masya Allah... sudah hampir 4 tahun aku menjadi seorang ibu, melihat mereka tumbuh dalam pengasuhanku membuatku terharu, sedih, bahagia, dan begitu banyak perasaan lainnya yang ada dalam hati ini yang sulit untuk terbahasakan. Kadang mereka begitu menjengkelkannya tapi disaat yang bersamaan mereka menjadi penyejuk mata dan hati ini...
Oh anakku... aku belajar banyak darimu, belajar menjadi seorang ibu, "Ibu Profesional" tentunya karena apapun yang kita jalani tidak dilakukan dengan profesional hanya dijalani dengan setengah hati, hasilnya akan setengah juga bukan? Dan aku tak mau hal itu terjadi pada anak-anakku.

Ternyata memang semuanya butuh ilmu dan untuk menjadi seorang ibu profesional butuh ilmu yang kompleks (multi disiplin ilmu). Seorang ibu profesional dalam tataran konsep ideal tentunya harus bisa segala hal, diantaranya : harus bisa menjadi pembantu rumah tangga yang tentu saja dengan segudang rutinitasnya (bersih-bersih, cuci-cuci, setrika pakaian, dan pekerjaan rumah lainnya) yang menghabiskan banyak tenaga, waktu dan pikiran yang semuanya itu untuk membuat nyaman anggota keluarganya, maka bersyukurlah bagi ibu-ibu yang punya orang yang dapat membantu bahkan mengambil alih pekerjaan ini (hargailah mereka selayaknya manusia, bukan hanya dari masalah gaji tapi penghargaan untuk jiwanya sebagai manusia yang butuh rasa terima kasih, atas pelayanannya pada keluarga kita).

Harus bisa jadi koki cerdas untuk keluarganya yang bukan hanya bisa masak tapi harus tahu menyajikan makanan sehat dan halal tentunya buat keluarga dengan berbagai macam variasi masakan yang tidak membuat bosan anggota keluarga. Juga harus tahu trik-trik jitu untuk menghadapi anak yang susah makan. Bagi ibu-ibu yang tidak tahu masak seperti saya berusahalah untuk belajar. Kita tidak mesti tahu memasak semua jenis makanan, yang penting minimal makanan favorit keluarga, kita ahli memasaknya.

Harus bisa jadi manager dalam keluarga. Menjadi manager keuangan yang cerdas, agar berapapun hasil pendapatan keluarga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemaslahatan bersama, yang bisa dirasakan manfaatnya bukan hanya untuk anggota keluarga tapi juga untuk orang-orang yang membutuhkan. Menjadi manager yang mencari kegiatan positif untuk dirinya agar dapat mengembangkan potensinya sebagai seorang ibu dan untuk anak  sesuai dengan tumbuh kembangnya serta mengatur jadual kegiatan tersebut sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal bagi dirinya dan anak-anak.

Harus bisa menjadi seorang ahli desain interior, yang membuat rumahnya indah layaknya surga dengan menata barang-barang dan perabotan rumah tangga secara fungsional tanpa menafikkan unsur estetikanya sehingga membuat betah penghuninya.

 Menjadi seorang dokter + perawat, dikala anggota keluarga sakit (hal yang berat bagiku sebagai seorang ibu) seorang ibu profesional haruslah sigap, tanggap dan butuh kesabaran ekstra untuk menghadapinya. Butuh tindakan-tindakan preventif, pengambilan keputusan untuk mencari solusi yang tepat mulai dari pencegahan penyakit sampai pada akhir masa pemulihan penyakit hingga anggota keluarga sehat kembali.

Harus bisa jadi psikolog + komunikator yang baik, walaupun tidak mampu memberikan solusi, minimal bisa jadi tempat curhat anggota keluarganya sehingga apapun masalahnya, mereka selalu merasa nyaman untuk kembali ke rumah. Sekarang ini sudah sangat mudah mencari alternatif-alternatif solusi setiap masalah dari sisi psikologis karena begitu banyak majalah-majalah dan buku-buku parenting yang memuat tips  dan trik dalam pengasuhan anak dan permasalahannya, begitu juga acara televisi yang mulai menampilkan tayangan-tayangan yang mendidik (walaupun jumlahnya masih sangat sedikit), juga situs-situs di internet mengenai parenting dan lainnya yang setiap saat kita bisa share masalah apapun disitu sehingga bisa jadi contekkan buat kita yang punya masalah yang sama...Ilmu  ini sudah bertebaran dimana-mana, walaupun kita tidak bisa secara langsung mempelajarinya di bangku kuliah, kita bisa mencarinya di media-media tersebut... maka bersyukurlah!

Menjadi seorang guru/pendidik (ini adalah tugas utama seorang "IBU PROF"), bukan main-main seorang ibu adalah sekolah bagi anak-anaknya, dimana seorang ibu dituntut bukan hanya transfer ilmu semata tapi juga menjadi teladan bagi anak-anaknya. Menjadi pendidik dengan kurikulum yang berdasarkan dan berpedoman pada Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman para As-Shalafussholeh yang didalamnya terangkum segala hal untuk bekal hidupnya, agar bahagia di dunia dan di akhirat.  Dimana jika hal ini bisa diajarkan-dididik-diterapkan pada anak-anak kita, anak-anak akan tumbuh menjadi seorang yang mengetahui hakikat dirinya sebagai seorang manusia (sebagai seorang hamba yang senantiasa hanya beribadah kepada Allah semata dan sebagai seorang khalifah di bumi dimana kehadirannya dapat memberi sebesar-besarnya manfaat bagi makhluk bumi lainnya).  Seorang ibu pendidik membutuhkan niat yang ikhlas karena-Nya, do'a yang tak putus, usaha-kerja keras dan kerja cerdas tiada henti. Memang bukan perkara mudah tapi juga bukan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan, karena begitu banyak catatan sejarah yang menuliskan kisah-kisah keberhasilan seorang ibu dengan tinta emas.

Seorang ibu profesional harus pantang menyerah melakukan tugasnya dengan penuh amanah dan ini adalah perjuangannya, karena apapun hasilnya nanti akan dia petik sendiri. Namun seorang ibu profesional juga harus menyadari bahwa dia hanyalah seorang manusia biasa dengan begitu banyak kekurangan, dia tidak boleh egois, dia butuh bantuan orang-orang disekitarnya untuk menjadikan dirinya mendekati sempurna.

Selamat berjuang "Ibu Professional" semoga kita senantiasa diberi kekuatan, kemudahan dan keistiqomahan untuk mengemban amanah ini dan yakinlah Insya Allah dengan pertolongan-Nya kita pasti bisa...Surga Allah menanti...

Jumat, 04 Maret 2011

Sedetik Menentukan

Setiap detik yang kita lalui begitu menentukan! Bukankah setiap detik yang kita lalui ini berisi segala amalan kita, amalan baik ataukah buruk, itupun kita pula yang menentukannya. 

Sadarkah kita kadang...bukan kadang tapi selalu, sering detik- detik yang kita lalui dalam hidup ini hanya kita isi dengan hal-hal yang penuh dengan kesia-siaan,  amalan-amalan yang tidak memberi manfaat untuk diri ini apalagi untuk orang lain disekitar kita. Amalan yang hanya akan memperberat timbangan keburukan kita di hari akhir nanti... Hari dimana penyesalan tak akan berguna lagi...Hari dimana air mata tak akan mengubah apapun lagi...

Jangan !!!  jangan biarkan detik-detik yang begitu berharga itu berlalu pergi meninggalkan kita dengan sesuatu yang tanpa arti, dengan sesuatu yang melalaikan diri...Mulai detik ini azzamkanlah dihati, untuk membuat setiap detik dalam hidup kita menjadi berarti...menjadi bermakna...Mulai dari detik ini mari kita lakukan...Insya Allah dengan pertolongan-Nya kita pasti bisa.

Demi masa...
Sungguh, manusia berada dalam kerugian,
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan
serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran
(QS. Al-Asr : 1-3)

Selasa, 01 Maret 2011

Alhamdulillah...

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Sesungguhnya, segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, meminta  ampunan kepada-Nya, dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kita serta keburukan amal perbuatan kita. Barangsiapa diberikan petunjuk oleh Allah, tak seorangpun yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, tak ada seorangpun yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi, tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, kepada sanak keluarga dan para sahabat beliau serta orang - orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga Hari Kebangkitan.

( semoga kita termasuk orang-orang yang mengikuti Allah dan Rasul-Nya secara kaffah ! )